Saturday, January 15, 2011

Maaf dan Terima Kasih


Seucap kata 'maaf' dan 'terima kasih' mengajarkan kita akan pentingnya arti hidup sosial yang sebenarnya. Kita tidak sendiri, ada individu lain yang memiliki pandangan berbeda dari diri kita meskipun kadang terdapat banyak kesamaan pandangan. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam bersosialisasi seringkali terjadi gesekan antar individu.

Dua kata tersebut terlihat sangat mudah untuk diucapkan, meskipun sebagian orang sangat susah untuk mempraktekkannya. Anda masih ingat Mpok Minah di serial Bajaj Bajuri? Ya, barangkali beliau adalah sosok rekaan dimana kata 'maaf' bisa terlontar seiring hembusan kata-kata dari bibirnya.... Mungkin kita memandangnya sebagai bahan humor dan sedikit menyadari bahwa apa yang terkandung dalam kata 'maaf' sangat besar maknanya.

Dalam kata 'maaf' terkandung arti yang sangat dalam. Kesalahan dan alpa adalah sangat wajar muncul dari diri manusia. Ketika kesalahan telah terjadi atau bahkan sedang akan terjadi, maaf menjadi jalan untuk melapangkan dada mereka yang terkena imbas kesalahan yang kita perbuat. Kata 'maaf' akan menyadarkan bahwa kesalahan bisa saja setiap saat terjadi pada semua manusia, sengaja maupun tidak. Maaf tidak membuat harga diri kita menjadi jatuh....

Maaf juga menuntun kita untuk lebih santun dalam bersikap. Ucapan perintah bila disambungkan dengan kata 'maaf' terlihat lebih sopan.... Maaf, permisi, tolong, nyuwun sewu.... Ah... Kata terakhir itu lekat sekali dengan adat Jawa yang selama ini diajarkan oleh mbah-mbah saya.... Memaafkan dengan tulus akan membuat kita memiliki jiwa yang lebih besar, dada yang semakin lapang, dan keikhlasan untuk menjalani hidup.

Sementara itu, kata 'terima kasih' mengajak kita untuk menghargai kebaikan yang datang kepada kita lewat perantara orang lain. Tak mungkin kita bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain... Pasti selalu ada jalan lewat tangan-tangan orang lain di sekitar kita untuk membuat kita senang dan bahagia.

Rasa terima kasih juga mampu menyadarkan kita bahwa sekecil apapun jasa orang lain itu tetaplah akan sangat berarti bagi kita. Bila dirangkai dengan kalimat perintah, kata 'terima kasih' akan menunjukkan bahwa kita menghargai apa yang telah dilakukan orang lain. Bentuk apresiasi bahwa mereka telah melakukan apa yang telah kita perintah.

Kadang kita merasa bahwa kita yang paling benar sehingga susah sekali kata maaf itu muncul dalam keseharian kita. Serta rasa sombong dan angkuh melambungkan kita untuk melupakan rangkaian kata 'terima kasih'..... Hmmmm....

Terima kasih sudah mau singgah di blog saya ini.... Mohon maaf bila apa yang disajikan blog saya kurang memuaskan dahaga informasi anda...

makasih buat mas anang
Read more » 0 comments

Bahasa Jawa Punah di Pulau Jawa ??

Ya, mungkin itu yang akan terjadi dalam kurun waktu 20-30 tahun lagi jika bahasa Jawa kian terpinggirkan di kalangan masyarakat pulau Jawa sendiri. Sebagai pemilik bahasa Jawa, masyarakat Jawa seharusnya menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup bahasa Jawa di komunitasnya sendiri. Namun yang terjadi malah sebaliknya, yang terjadi saat ini para kaum muda di pulau Jawa, khususnya mereka yang masih menginjak usia sekolah hampir sebagian besar tidak menguasai bahasa Jawa alias gagap berbahasa Jawa.

Hal itu bisa disebabkan oleh gencarnya serbuan beragam budaya asing dan arus informasi yang masuk melalui bermacam sarana seperti televisi dan lain-lain. Pemakaian bahasa gaul, bahasa asing dan bahasa seenaknya sendiri (campuran jawa indonesia english)juga ikut memperparah kondisi bahasa Jawa yang semakin lama semakin surut ini di Jawa.
Read more » 0 comments

Thursday, January 13, 2011

INI LAH AKU



Terkadang terbesit dalam pemikiranku….. 
“betapa beruntungnya aku? hidup sekali di dunia ini bisa menetapi Agama Islam  ini…”
Allah itu kalo memberi hidayah bukan pada orang yang cantik , tampan, kaya, berpangkat ….dll. tapi orang yang di sayangi Allah , termasuk mungkin aku! aku adalah orang yang dipilih oleh Allah supaya bisa menetapi agama ini.,
Read more » 0 comments

Tuesday, January 11, 2011

MENGGANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK

Seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.
Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.

Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji:
"Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik".

Read more » 0 comments

Copyright © Jokam indonesia 2010

Template By zahri fadillah